What is limiting beliefs ? (apa yang dimaksud dgn limiting beliefs ?)
Istilah ini untuk menggambarkan keyakinan/kepercayaan yang membatasi pencapaian Anda.
Misal, Anda ingin jadi orang banyak harta (kaya), tapi perasaan suka berkata, 'Awas, orang kaya itu pelit dan sombong. Kamu ingat orang kaya kemarin kan?'
Kata-kata yang mengatakan orang kaya itu pelit dan sombong disebut limiting beliefs. Selama dalam diri seseorang masih memegang keyakinan ini, dia tidak pernah akan memiliki banyak harta, sebab setiap kali dia akan bertindak untuk mewujudkan keinginannya (jadi orang kaya), dirinya akan menyabotase tindakan apapun yang bertujuan menjadikannya orang kaya.
Mengapa ? karna fikiran bawah sadarnya (perasaan) tidak ingin dirinya jadi pelit dan sombong. Karna yang diingatnya orang kaya adalah pelit dan sombong, dia selalu menghindari atribut apapun yang berlabel 'Jadi orang kaya'.
Dalam kasus sulit jodoh, biasanya karna ada rasa malu, marah atau sakit hati.
Misal, orang yg pernah dilecehkan seksual atau diperkosa. Dia akan memandang dirinya kotor, yg menimbulkan perasaan tidak pantas bersanding dgn orang lain (rendah diri/minder), jadi sangat malu (sampai terkadang tindakannya aneh/memalukan).
Dalam keadaan biasa nampak normal. Namun begitu ada lawan jenis yang mencoba mendekatinya, dia akan bersikap menghindar, padahal mungkin dalam hatinya juga ingin mendapat pasangan, dan suka dgn orang yg mendekatinya.
Bagaimana dengan orang yang malu bicara/tampil didepan umum ?
Sami mawon...alias sama saja. Biasanya karna ada pengalaman buruk yang pernah dialami sejak lama, misal saat kanak-kanak suka di kritik, disalahkan, tidak boleh ini-itu yang bila ditelaah kembali, sebenarnya ada beberapa hal yg bertujuan bagus untuk pembentukan karakter anak.
Misal, saat anak menyanyi. Jika langsung di kritik, 'Suaramu jelek'. Maka dia akan menghindari hal-hal yg berhubungan dgn menyanyi, seperti tidak mau tampil saat di minta maju dalam kelas. Dan ini juga jadi penyebab pelajaran keseniannya buruk.
Ini mengapa untuk berurusan dengan anak-anak, waspadanya (kehati-hatian bersikap dan bicara) jadi dua kali. Mengapa ? sebab anak-anak memang tidak akan melawan, tapi kenangan buruk saat kecil akan jadi acuan baginya di saat besar.
Tono
Klinik Prestasi
Centre of Excellence for removing stress, trauma, depression and limiting beliefs.
klinikprestasi@gmail.com
+62.21.98069297
Untuk mengetahui bagaimana fikiran mempengaruhi hidup Anda, kunjungi:
http://klinikprestasi.blogspot.com
Senin, 30 Juni 2008
Apakah Anda sakit karna terbeban fikiran?
Beberapa bulan lalu saya mendatangi seorang Ibu, yang juga sebagai orangtua teman dan juru pijat orangtua saya.
Saya mendatanginya karna saya mendengar kabar, dia sakit stroke, tidak bisa kemana-mana.
Setelah sampai, seperti biasa menengok orang sakit, saya menyapa ramah. Karna hubungan kami sudah dekat, saya memberanikan diri untuk bertanya lebih pribadi padanya. Berikut wawancara saya...
"Saya coba bantu ya bu. Semoga bisa meringankan penyakit yang sekarang ibu alami"
"Tak apa ton, silahkan"
"Boleh saya tanya bu. Apakah Ibu menyimpan perasaan tertentu terhadap seseorang? kecewa atau sakit hati yang membuat ibu terbeban fikiran?"
"Ya. Ada seseorang yang sudah saya anggap saudara sendiri. Tapi sayangnya dia selalu ingin merebut pelanggan saya. Padahal dia sudah tahu, dia pelanggan terbaik saya"
"Menurut ibu mengapa dia sampai berani berbuat seperti itu?"
"Mungkin karna pelanggan saya itu sangat baik dan royal"
"Apakah karna ini Ibu jadi sakit hati padanya?"
"Dia suka bicara tidak enak dibelakang saya. Itu yg saya tidak suka"
"Mmmm....baiklah bu. Saya bantu netralkan perasaan tertekan ibu. Meski demikian nanti ibu musti tetap minum vitamin dan ikut anjuran dokter agar ibu bisa cepat pulih"
Setelah wawancara, Ibu ini saya terapi untuk menetralkan rasa sakit hatinya pada orang yg dia anggap telah membuatnya selalu terbeban fikiran.
Apa yang terjadi setelah ini adalah, ibu tersebut mengatakan..."Saya plong ton. Lega.."
Saudara/ri,
Kadang saya sendiri bingung dengan perkataan dokter yang mengatakan orang sakit karna fikiran. Dan tak tanggung-tanggung, porsinya diatas 50%.
Dari pelajaran diatas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa jika terbeban fikiran bisa membuat fisik kita ikut sakit.
Nah..apakah jika sekarang Anda/saudara Anda/orangtua Anda sakit karna dia terbeban fikiran..?
Semoga menginspirasi.
Saya mendatanginya karna saya mendengar kabar, dia sakit stroke, tidak bisa kemana-mana.
Setelah sampai, seperti biasa menengok orang sakit, saya menyapa ramah. Karna hubungan kami sudah dekat, saya memberanikan diri untuk bertanya lebih pribadi padanya. Berikut wawancara saya...
"Saya coba bantu ya bu. Semoga bisa meringankan penyakit yang sekarang ibu alami"
"Tak apa ton, silahkan"
"Boleh saya tanya bu. Apakah Ibu menyimpan perasaan tertentu terhadap seseorang? kecewa atau sakit hati yang membuat ibu terbeban fikiran?"
"Ya. Ada seseorang yang sudah saya anggap saudara sendiri. Tapi sayangnya dia selalu ingin merebut pelanggan saya. Padahal dia sudah tahu, dia pelanggan terbaik saya"
"Menurut ibu mengapa dia sampai berani berbuat seperti itu?"
"Mungkin karna pelanggan saya itu sangat baik dan royal"
"Apakah karna ini Ibu jadi sakit hati padanya?"
"Dia suka bicara tidak enak dibelakang saya. Itu yg saya tidak suka"
"Mmmm....baiklah bu. Saya bantu netralkan perasaan tertekan ibu. Meski demikian nanti ibu musti tetap minum vitamin dan ikut anjuran dokter agar ibu bisa cepat pulih"
Setelah wawancara, Ibu ini saya terapi untuk menetralkan rasa sakit hatinya pada orang yg dia anggap telah membuatnya selalu terbeban fikiran.
Apa yang terjadi setelah ini adalah, ibu tersebut mengatakan..."Saya plong ton. Lega.."
Saudara/ri,
Kadang saya sendiri bingung dengan perkataan dokter yang mengatakan orang sakit karna fikiran. Dan tak tanggung-tanggung, porsinya diatas 50%.
Dari pelajaran diatas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa jika terbeban fikiran bisa membuat fisik kita ikut sakit.
Nah..apakah jika sekarang Anda/saudara Anda/orangtua Anda sakit karna dia terbeban fikiran..?
Semoga menginspirasi.
Fikiran dan Fisika Quantum
Kali ini saya akan ceritakan pengaruh perasaan Anda dalam alam yang tak nampak terhadap hidup. Hal ini saya dasarkan pada penemuan ilmuwan di bidang Fisika Quantum (Quantum Physics).
Jika merunut dari kata-kata pemuka agama, Tuhan Maha Mendengar. Dulu saya bingung, karna saya tidak bisa melihat Tuhan. Dan dikatakan lagi, bahwa Tuhan selalu memberi apapun yg kita inginkan. Saya semakin bingung dengan pernyataan ini.
Pencerahan di mulai saat saya menonton film The Secret yang disutradarai Rhonda Byrne dari Australia.
Pemainnya tidak tanggung-tanggung. Semua filosof, motivator kelas dunia berbicara satu topik yang sama, yaitu Kita Mengundang Yang Kita Fikir dan Rasakan. Dalam bahasa inggrisnya di sebut LOA (Law Of Attraction). Yang berarti Hukum Ketertarikan (Fikiran).
Dikatakan di film itu, fikiran yang didukung perasaan akan diwujudkan jadi kenyataan hidup. Seperti magnet, kita merasakan sesuatu, maka sesuatu itu akan datang kepada kita.
Masih ingat artikel saya sebelumnya yang mengatakan, bahwa alih-alih Anda ingin mengundang pasangan, tapi karna suara hati terdalam membenci seseorang/ketakutan malah Anda jadi jauh dari jodoh?
Di film ini menjadi jelas, mengapa bisa demikian.
Seperti magnet tadi. Meski Anda ingin pasangan yang tajir, ganteng, tinggi, tapi karna dalam hati Anda ketakutan ditinggal kabur, maka yang terjadi adalah Anda tidak dapat pasangan atau bila dapat adalah orang-orang yang akan membuat Anda kecewa.
Lho kok bisa demikian ??
Hukum Ketertarikan memang demikian. Dan ini SELALU bekerja apakah Anda menginginkannya atau tidak. Setiap waktu Anda akan selalu diberi (gifted), apapun yang Anda inginkan dalam fikiran yang didukung perasaan Anda.
Dalam kasus diatas, mengapa yang datang malah orang yang mengecewakan Anda?
Karna ketakutan Anda lebih besar dari keinginan. Dan sudah menjadi kebenaran, bahwa bila fikiran Anda bentrok dengan perasaan, maka perasaan yang menang.
Ini mengapa penting untuk menjaga keselarasan apa yang Anda inginkan dengan apa yang Anda rasakan.
Jika Anda ingin jodoh pria ganteng, apakah yang dikatakan perasaan Anda?
Jika perasaan mengatakan, Ya saya pantas mendapatkannya. Tinggal tunggu waktunya saja.
Tapi jika perasaan mengatakan, 'Saya takut. Jangan-jangan dikecewakan lagi seperti yang kemarin'. Maka yang akan datang adalah orang yg tidak Anda harapkan, atau malah Anda tidak di datangkan pasangan sama sekali.
Mulai sekarang silahkan cek perasaan Anda. Apakah apa yang saya inginkan sejalan dengan apa yang saya rasakan ?
Salam sukses
Tono LC
Life Coach
Releasing mental block to raise your confidence running your life.
021-98069297
sulartono@gmail.com
Jika merunut dari kata-kata pemuka agama, Tuhan Maha Mendengar. Dulu saya bingung, karna saya tidak bisa melihat Tuhan. Dan dikatakan lagi, bahwa Tuhan selalu memberi apapun yg kita inginkan. Saya semakin bingung dengan pernyataan ini.
Pencerahan di mulai saat saya menonton film The Secret yang disutradarai Rhonda Byrne dari Australia.
Pemainnya tidak tanggung-tanggung. Semua filosof, motivator kelas dunia berbicara satu topik yang sama, yaitu Kita Mengundang Yang Kita Fikir dan Rasakan. Dalam bahasa inggrisnya di sebut LOA (Law Of Attraction). Yang berarti Hukum Ketertarikan (Fikiran).
Dikatakan di film itu, fikiran yang didukung perasaan akan diwujudkan jadi kenyataan hidup. Seperti magnet, kita merasakan sesuatu, maka sesuatu itu akan datang kepada kita.
Masih ingat artikel saya sebelumnya yang mengatakan, bahwa alih-alih Anda ingin mengundang pasangan, tapi karna suara hati terdalam membenci seseorang/ketakutan malah Anda jadi jauh dari jodoh?
Di film ini menjadi jelas, mengapa bisa demikian.
Seperti magnet tadi. Meski Anda ingin pasangan yang tajir, ganteng, tinggi, tapi karna dalam hati Anda ketakutan ditinggal kabur, maka yang terjadi adalah Anda tidak dapat pasangan atau bila dapat adalah orang-orang yang akan membuat Anda kecewa.
Lho kok bisa demikian ??
Hukum Ketertarikan memang demikian. Dan ini SELALU bekerja apakah Anda menginginkannya atau tidak. Setiap waktu Anda akan selalu diberi (gifted), apapun yang Anda inginkan dalam fikiran yang didukung perasaan Anda.
Dalam kasus diatas, mengapa yang datang malah orang yang mengecewakan Anda?
Karna ketakutan Anda lebih besar dari keinginan. Dan sudah menjadi kebenaran, bahwa bila fikiran Anda bentrok dengan perasaan, maka perasaan yang menang.
Ini mengapa penting untuk menjaga keselarasan apa yang Anda inginkan dengan apa yang Anda rasakan.
Jika Anda ingin jodoh pria ganteng, apakah yang dikatakan perasaan Anda?
Jika perasaan mengatakan, Ya saya pantas mendapatkannya. Tinggal tunggu waktunya saja.
Tapi jika perasaan mengatakan, 'Saya takut. Jangan-jangan dikecewakan lagi seperti yang kemarin'. Maka yang akan datang adalah orang yg tidak Anda harapkan, atau malah Anda tidak di datangkan pasangan sama sekali.
Mulai sekarang silahkan cek perasaan Anda. Apakah apa yang saya inginkan sejalan dengan apa yang saya rasakan ?
Salam sukses
Tono LC
Life Coach
Releasing mental block to raise your confidence running your life.
021-98069297
sulartono@gmail.com
Sabtu, 28 Juni 2008
Penyebab Jomblo dan Luka batin Romantika
Halo teman-teman,
Beberapa waktu lalu ada seorang wanita yg berkeluh kesah pada saya. Dia mengeluh mengapa dia jadi dingin/tidak minat pada pria padahal banyak pria yang coba mendekatinya. Usianya baru 25. Wajah sangat menarik serta tinggi ideal dengan berat badannya.
Pelajaran kasus ini adalah, rasa benci dan takut yang terpendam menjauhkan wanita ini dari jodohnya.
Berikut wawancara saya dengannya…
'Jadi kamu merasa dingin, tak minat dengan pria ? Menurutmu mengapa kamu bisa begini?'
'Tidak tahu. Padahal saya juga ingin memiliki pasangan dan berkeluarga' (perhatikan dia memiliki keinginan punya pasangan dan berkeluarga)
'Apa kamu memendam sesuatu ? kecewa atau sakit hati pada seseorang ? mungkin pada mantan pacar?'
'Tidak. Saya tidak benci pada siapapun'
'Ok, menurutmu pria itu bagaimana?'
'Kurang ajar. Suka mau menangnya sendiri. Setelah menghisap madu, sepahnya dibuang' (Perhatikan kata-kata kebenciannya)
'Mengapa kamu bisa berkesimpulan seperti ini?'
'Karna sepupu saya. Ya, sepupu saya hamil, lalu ditinggalkan hingga melahirkan'
'Apa karna ini kamu benci para pria?'
'Tidak semuanya. Saya takut, kalau saya berhubungan dengan pria saya akan mengalami seperti dia.' (perhatikan dia takut ditinggal kabur)
'Apa takut ini yang membuatmu sampai sekarang tidak mau menanggapi para pria yg coba mendekatimu?'
'Awalnya ya. Tapi sekarang saya sudah tidak perduli lagi'.
Singkat kata, saya membantu wanita ini untuk bisa hidup normal kembali.
Apa yang terjadi setelah rasa benci dan takutnya di benahi adalah, dia bisa memandang dirinya sebagai wanita yang patut mendapat pria baik-baik. Sebagai tambahan, saya memasang keyakinan baru dalam dirinya bahwa Yang Maha Kuasa akan mendatangkan pria dengan tinggi setidaknya 10 cm diatasnya, berpenghasilan minimal 2x dari dirinya, berkulit putih sesuai sesuai dengan yang dia sampaikan kesaya.
Teman-teman,
Disadari atau tidak, kadang yang menjauhkan jodoh adalah perasaan kita sendiri. Perasaan benci, takut dikhianati meski Anda belum mengalami akan membuat Anda jauh dari jodoh.
Mengapa bisa jauh ? sebab mata hati Anda jadi tertutup karna ketakutan. Tidak bisa melihat betapa banyak sebenarnya lawan jenis yg bisa Anda sapa, yang bisa Anda pilih untuk di jadikan pasangan hidup.
Saya menyebut hal ini mental blok romantika.
Pada pria yg pernah berkeluarga lalu cerai (dengan tidak baik-baik), bisa jadi frigid, tidak mau nikah lagi karna takut di kecewakan wanita.
Bagaimana dengan yang tidak mau nikah lagi karna berpisah baik-baik?
Hal ini bisa karna orang tersebut memiliki mental blok berupa rasa tidak enak, akan merasa bersalah bila mencari pasangan lain, karna takut melukai perasaan meski pasangannya sudah meninggal.
Sebelum saya akhiri, mungkin sekarang Anda bisa berkaca. Apakah selama ini Anda belum mendapat jodoh karna secara diam-diam Anda Anda memendam kebencian, takut atau merasa bersalah pada seseorang meski Anda sendiri tidak mengalaminya ?
Salam sukses
Tono LC
Life Coach
Releasing mental block to raise up your confidence to do anything in every aspect of your life
Esia Mobile: 021-98069297
sulartono@gmail.com
Beberapa waktu lalu ada seorang wanita yg berkeluh kesah pada saya. Dia mengeluh mengapa dia jadi dingin/tidak minat pada pria padahal banyak pria yang coba mendekatinya. Usianya baru 25. Wajah sangat menarik serta tinggi ideal dengan berat badannya.
Pelajaran kasus ini adalah, rasa benci dan takut yang terpendam menjauhkan wanita ini dari jodohnya.
Berikut wawancara saya dengannya…
'Jadi kamu merasa dingin, tak minat dengan pria ? Menurutmu mengapa kamu bisa begini?'
'Tidak tahu. Padahal saya juga ingin memiliki pasangan dan berkeluarga' (perhatikan dia memiliki keinginan punya pasangan dan berkeluarga)
'Apa kamu memendam sesuatu ? kecewa atau sakit hati pada seseorang ? mungkin pada mantan pacar?'
'Tidak. Saya tidak benci pada siapapun'
'Ok, menurutmu pria itu bagaimana?'
'Kurang ajar. Suka mau menangnya sendiri. Setelah menghisap madu, sepahnya dibuang' (Perhatikan kata-kata kebenciannya)
'Mengapa kamu bisa berkesimpulan seperti ini?'
'Karna sepupu saya. Ya, sepupu saya hamil, lalu ditinggalkan hingga melahirkan'
'Apa karna ini kamu benci para pria?'
'Tidak semuanya. Saya takut, kalau saya berhubungan dengan pria saya akan mengalami seperti dia.' (perhatikan dia takut ditinggal kabur)
'Apa takut ini yang membuatmu sampai sekarang tidak mau menanggapi para pria yg coba mendekatimu?'
'Awalnya ya. Tapi sekarang saya sudah tidak perduli lagi'.
Singkat kata, saya membantu wanita ini untuk bisa hidup normal kembali.
Apa yang terjadi setelah rasa benci dan takutnya di benahi adalah, dia bisa memandang dirinya sebagai wanita yang patut mendapat pria baik-baik. Sebagai tambahan, saya memasang keyakinan baru dalam dirinya bahwa Yang Maha Kuasa akan mendatangkan pria dengan tinggi setidaknya 10 cm diatasnya, berpenghasilan minimal 2x dari dirinya, berkulit putih sesuai sesuai dengan yang dia sampaikan kesaya.
Teman-teman,
Disadari atau tidak, kadang yang menjauhkan jodoh adalah perasaan kita sendiri. Perasaan benci, takut dikhianati meski Anda belum mengalami akan membuat Anda jauh dari jodoh.
Mengapa bisa jauh ? sebab mata hati Anda jadi tertutup karna ketakutan. Tidak bisa melihat betapa banyak sebenarnya lawan jenis yg bisa Anda sapa, yang bisa Anda pilih untuk di jadikan pasangan hidup.
Saya menyebut hal ini mental blok romantika.
Pada pria yg pernah berkeluarga lalu cerai (dengan tidak baik-baik), bisa jadi frigid, tidak mau nikah lagi karna takut di kecewakan wanita.
Bagaimana dengan yang tidak mau nikah lagi karna berpisah baik-baik?
Hal ini bisa karna orang tersebut memiliki mental blok berupa rasa tidak enak, akan merasa bersalah bila mencari pasangan lain, karna takut melukai perasaan meski pasangannya sudah meninggal.
Sebelum saya akhiri, mungkin sekarang Anda bisa berkaca. Apakah selama ini Anda belum mendapat jodoh karna secara diam-diam Anda Anda memendam kebencian, takut atau merasa bersalah pada seseorang meski Anda sendiri tidak mengalaminya ?
Salam sukses
Tono LC
Life Coach
Releasing mental block to raise up your confidence to do anything in every aspect of your life
Esia Mobile: 021-98069297
sulartono@gmail.com
Jumat, 20 Juni 2008
Sabotase diri dalam memimpin departemen.
Sabotase diri dalam memimpin departemen.
Teman-teman,
20 Mei 2008 lalu saya berkesempatan membantu salah seorang sahabat saya, yang menjabat sebagai seorang Manager Divisi Teknologi Informasi di sebuah bank nasional besar.
Dia mengalami kecemasan, kegundahan dalam setiap tindakannya untuk mengarahkan dan mendelegasikan tugas-tugas.
Hal unik yang saya temukan di diri beliau adalah, dia selalu ingin mengerjakan pekerjaan sendiri, tidak puas bila dikerjakan orang lain. Tidak puas bila lambat, takut hasilnya jelek. Walhasil, dia jadi takut mendelegasikan tugas-tugas. Dirinya selalu menyabotase setiap tindakan apapun yang dianggap perlu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Setelah saya selidiki, ternyata beliau terbiasa mandiri sejak kanak-kanak. Ini karna lingkungannya yang mengharuskan disiplin dalam segala hal. Mulai dari makan, waktu tidur, harus mencuci pakaian sendiri dan lain sebagainya.
Uniknya adalah, tenyata sikap mandiri ini membuatnya jadi perfeksionis. Baginya, pekerjaan akan sempurna bila dia yang mengerjakan. Bagi seorang usahawan dan manajer, cara ini tentu saja tidak efektif. Sebab akan menghambat kemajuan departemen / usaha yang dia pimpin.
Dalam bahasa lisannya, bagaimana departemen saya bisa maju, kalau semuanya saya yang kerjakan...
Selasa siang saya sampai dan mulai menterapi beliau. Dan alhamdulilah, setelah terapi selesai, beliau sudah merasakan perasaan baru, perasaan yang pro, yang sesuai dengan yang diinginkannya yaitu bisa/mampu/percaya pada kemampuan dirinya untuk mendelegasikan pekerjaan dan mendapatkan orang-orang terbaik dalam tim yang akan dia bentuk.
Hasilnya mengejutkan saya. Dua hari kemudian, dia sudah bisa mendelegasikan tugas-tugas sesuai porsi masing-masing ke setiap bawahannya dengan perasaan lega dan yakin bahwa setiap tugas-tugas yang jadi tanggung jawabnya akan selesai dengan baik.
Teman-teman
Apa yang kita anggap bagus, kadang menghambat kita saat akan melakukan tindakan menuju pencapaian yang baru. Dengan mengenali dan melepas semua halangan mental ini, Anda akan merasa tenang, yakin berjalan menuju pencapaian baru yang Anda inginkan.
Semoga menginspirasi.
Tono MT (Mind Transformator, Metal Therapyst, Mental Transformator)
Realizing your potential by help you releasing all your mental barriers
021-98069297
Tambahan:
Pengalaman langsung dari beliau ini dapat Anda baca di blognya yang beralamat di: pictureaesthetics.blogspot.com.
Teman-teman,
20 Mei 2008 lalu saya berkesempatan membantu salah seorang sahabat saya, yang menjabat sebagai seorang Manager Divisi Teknologi Informasi di sebuah bank nasional besar.
Dia mengalami kecemasan, kegundahan dalam setiap tindakannya untuk mengarahkan dan mendelegasikan tugas-tugas.
Hal unik yang saya temukan di diri beliau adalah, dia selalu ingin mengerjakan pekerjaan sendiri, tidak puas bila dikerjakan orang lain. Tidak puas bila lambat, takut hasilnya jelek. Walhasil, dia jadi takut mendelegasikan tugas-tugas. Dirinya selalu menyabotase setiap tindakan apapun yang dianggap perlu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Setelah saya selidiki, ternyata beliau terbiasa mandiri sejak kanak-kanak. Ini karna lingkungannya yang mengharuskan disiplin dalam segala hal. Mulai dari makan, waktu tidur, harus mencuci pakaian sendiri dan lain sebagainya.
Uniknya adalah, tenyata sikap mandiri ini membuatnya jadi perfeksionis. Baginya, pekerjaan akan sempurna bila dia yang mengerjakan. Bagi seorang usahawan dan manajer, cara ini tentu saja tidak efektif. Sebab akan menghambat kemajuan departemen / usaha yang dia pimpin.
Dalam bahasa lisannya, bagaimana departemen saya bisa maju, kalau semuanya saya yang kerjakan...
Selasa siang saya sampai dan mulai menterapi beliau. Dan alhamdulilah, setelah terapi selesai, beliau sudah merasakan perasaan baru, perasaan yang pro, yang sesuai dengan yang diinginkannya yaitu bisa/mampu/percaya pada kemampuan dirinya untuk mendelegasikan pekerjaan dan mendapatkan orang-orang terbaik dalam tim yang akan dia bentuk.
Hasilnya mengejutkan saya. Dua hari kemudian, dia sudah bisa mendelegasikan tugas-tugas sesuai porsi masing-masing ke setiap bawahannya dengan perasaan lega dan yakin bahwa setiap tugas-tugas yang jadi tanggung jawabnya akan selesai dengan baik.
Teman-teman
Apa yang kita anggap bagus, kadang menghambat kita saat akan melakukan tindakan menuju pencapaian yang baru. Dengan mengenali dan melepas semua halangan mental ini, Anda akan merasa tenang, yakin berjalan menuju pencapaian baru yang Anda inginkan.
Semoga menginspirasi.
Tono MT (Mind Transformator, Metal Therapyst, Mental Transformator)
Realizing your potential by help you releasing all your mental barriers
021-98069297
Tambahan:
Pengalaman langsung dari beliau ini dapat Anda baca di blognya yang beralamat di: pictureaesthetics.blogspot.com.
Rabu, 18 Juni 2008
Social phobia (Ketakutan dalam acara-acara sosial)
Social phobia (Ketakutan dalam acara-acara sosial)
Pobia sosial secara umum berhubungan dengan situasi-situasi sosial. Beberapa gejalanya adalah takut bicara dan unjuk saran dalam acara-acara, baik dalam lingkungan rumah atau komunitas yang di ikutinya. Contoh lainnya termasuk takut makan bersama dalam acara perusahaan, berhadapan dengan orang-orang yang dianggap berpengaruh atau merasa tidak nyaman dalam suatu acara meski ada teman-teman yang dikenalnya.
Orang yang mengalami pobia sosial, takut membuat 'kebodohan' atau takut direndahkan oleh orang lain. Dalam dirinya, mereka memelihara perasaan harga diri rendah (low self esteem) dan ketidakpercayaan akan kemampuan diri (lack of confidence).
Dalam hal serius, mereka akan mengisolasi diri dan selalu cemas dalam kesehariannya berinteraksi dengan orang lain.
Tambahan:
Meski saya yang membuat artikel, bukan berarti saya bebas dari penyakit mental ini. Karna saya juga manusia, dimana ada saja emosi yang terlibat dalam kasus-kasus tertentu dikehidupan saya.
Meski demikian, saya selalu mensadarkan diri, pentingkah saya membuka diri dalam situasi ini? Misal dalam acara dimana ada orang-orang yang selalu berusaha menjatuhkan orang lain.
Ada 3 sebab pobia sosial yang sudah saya temukan, yaitu takut berubah (keluar dari zona nyaman), sedang dirundung duka dan tidak punya uang.
Jika masalahnya adalah karna takut berubah, alias merasa tidak nyaman bila berada dalam sebuah lingkungan (gejala-gejala seperti yg saya sebutkan diatas, seperti merasa takut berbuat bodoh), atau karna Anda sedang dirundung duka, misal anak meninggal/terkena kasus pidana/phk, masalah Anda bisa di benahi dengan terapi psikologis.
(Anda bisa menghubungi saya untuk sesi terapi)
Kadang tidak mau kumpul-kumpul karna tidak ada uang. Orang jadi tidak percaya diri tampil karna untuk biaya datang saja tidak ada. Untuk ini, kembali pada pribadi masing-masing, apakah masih ingin datang ke acara tersebut atau tidak. Jika ya, cari dulu solusi keuangannya.
(ngomong-omong, apakah Anda selalu 'merasa' sulit keuangan? Jika ya, ada bagian dalam diri Anda yang perlu di benahi yang bersangkutan dengan keuangan. Baca artikel saya tentang Menarik Kelimpahan di blog saya, klinikprestasi.blogspot.com)
Bila Anda tidak mau kumpul-kumpul karna tidak minat, ini adalah pilihan. Mungkin karna Anda belum melihat adanya keuntungan dengan bergabung dalam acara komunitas Anda.
Saran saya, temukan gairah Anda (minat) dan cari apa saja keuntungannya bila ikut acara-acara tersebut.
(bagi pemilik acara, ini kesempatan untuk mengundang orang dengan cara memberitahu keuntungan-keuntungan apa saja yang bisa didapat bila ikut acara/komunitas Anda)
Semoga menginspirasi.
Tono MT (mind and mental therapist)
Melejitkan potensi diri dengan membuang semua rintangan mental.
keyword: fobia, takut
Pobia sosial secara umum berhubungan dengan situasi-situasi sosial. Beberapa gejalanya adalah takut bicara dan unjuk saran dalam acara-acara, baik dalam lingkungan rumah atau komunitas yang di ikutinya. Contoh lainnya termasuk takut makan bersama dalam acara perusahaan, berhadapan dengan orang-orang yang dianggap berpengaruh atau merasa tidak nyaman dalam suatu acara meski ada teman-teman yang dikenalnya.
Orang yang mengalami pobia sosial, takut membuat 'kebodohan' atau takut direndahkan oleh orang lain. Dalam dirinya, mereka memelihara perasaan harga diri rendah (low self esteem) dan ketidakpercayaan akan kemampuan diri (lack of confidence).
Dalam hal serius, mereka akan mengisolasi diri dan selalu cemas dalam kesehariannya berinteraksi dengan orang lain.
Tambahan:
Meski saya yang membuat artikel, bukan berarti saya bebas dari penyakit mental ini. Karna saya juga manusia, dimana ada saja emosi yang terlibat dalam kasus-kasus tertentu dikehidupan saya.
Meski demikian, saya selalu mensadarkan diri, pentingkah saya membuka diri dalam situasi ini? Misal dalam acara dimana ada orang-orang yang selalu berusaha menjatuhkan orang lain.
Ada 3 sebab pobia sosial yang sudah saya temukan, yaitu takut berubah (keluar dari zona nyaman), sedang dirundung duka dan tidak punya uang.
Jika masalahnya adalah karna takut berubah, alias merasa tidak nyaman bila berada dalam sebuah lingkungan (gejala-gejala seperti yg saya sebutkan diatas, seperti merasa takut berbuat bodoh), atau karna Anda sedang dirundung duka, misal anak meninggal/terkena kasus pidana/phk, masalah Anda bisa di benahi dengan terapi psikologis.
(Anda bisa menghubungi saya untuk sesi terapi)
Kadang tidak mau kumpul-kumpul karna tidak ada uang. Orang jadi tidak percaya diri tampil karna untuk biaya datang saja tidak ada. Untuk ini, kembali pada pribadi masing-masing, apakah masih ingin datang ke acara tersebut atau tidak. Jika ya, cari dulu solusi keuangannya.
(ngomong-omong, apakah Anda selalu 'merasa' sulit keuangan? Jika ya, ada bagian dalam diri Anda yang perlu di benahi yang bersangkutan dengan keuangan. Baca artikel saya tentang Menarik Kelimpahan di blog saya, klinikprestasi.blogspot.com)
Bila Anda tidak mau kumpul-kumpul karna tidak minat, ini adalah pilihan. Mungkin karna Anda belum melihat adanya keuntungan dengan bergabung dalam acara komunitas Anda.
Saran saya, temukan gairah Anda (minat) dan cari apa saja keuntungannya bila ikut acara-acara tersebut.
(bagi pemilik acara, ini kesempatan untuk mengundang orang dengan cara memberitahu keuntungan-keuntungan apa saja yang bisa didapat bila ikut acara/komunitas Anda)
Semoga menginspirasi.
Tono MT (mind and mental therapist)
Melejitkan potensi diri dengan membuang semua rintangan mental.
keyword: fobia, takut
Zoophobia (Takut binatang/hewan)
Zoophobia (Takut binatang/hewan)
Beberapa waktu lalu saya bertemu kawan. Dia nampak gundah saat tikus lewat di hadapannya. Ternyata kawan saya ini menderita takut binatang tikus.
Kadang terdengar lucu, suka di ejek, kamu ini pria tapi kok takut tikus...
Setelah bincang-bincang, ternyata kawan saya pernah di 'kerjain', yaitu saat usia 11 tahun di masukkan tikus mati ke dalam baju oleh temannya. Dan sampai sekarang dia jadi sangat geli pada tikus.
Kejadian ini sama dengan seorang nona yang takut ulat bulu. Beberapa waktu lalu dia mengutarakan takutnya saat acara organisasi di lingkungannya.
Nah, apakah bila sekarang Anda takut binatang karna Anda merasa pernah dikerjain teman-teman Anda saat Anda kanak-kanak?
Lalu jika ternyata memang takut, bagaimana mengobatinya ?
Anda bisa ikut sesi terapi dengan konselor psikologi. Terutama bila penyebab takut Anda sudah ketahuan, akan lebih mudah penyembuhannya. Anda juga bisa menghubungi kami untuk kami bantu menghilangkan ketakutan tersebut.
Salam
Tono MMT (mind and mental therapyst)
Melejitkan potensi diri dengan membuang semua rintangan mental
Beberapa waktu lalu saya bertemu kawan. Dia nampak gundah saat tikus lewat di hadapannya. Ternyata kawan saya ini menderita takut binatang tikus.
Kadang terdengar lucu, suka di ejek, kamu ini pria tapi kok takut tikus...
Setelah bincang-bincang, ternyata kawan saya pernah di 'kerjain', yaitu saat usia 11 tahun di masukkan tikus mati ke dalam baju oleh temannya. Dan sampai sekarang dia jadi sangat geli pada tikus.
Kejadian ini sama dengan seorang nona yang takut ulat bulu. Beberapa waktu lalu dia mengutarakan takutnya saat acara organisasi di lingkungannya.
Nah, apakah bila sekarang Anda takut binatang karna Anda merasa pernah dikerjain teman-teman Anda saat Anda kanak-kanak?
Lalu jika ternyata memang takut, bagaimana mengobatinya ?
Anda bisa ikut sesi terapi dengan konselor psikologi. Terutama bila penyebab takut Anda sudah ketahuan, akan lebih mudah penyembuhannya. Anda juga bisa menghubungi kami untuk kami bantu menghilangkan ketakutan tersebut.
Salam
Tono MMT (mind and mental therapyst)
Melejitkan potensi diri dengan membuang semua rintangan mental
Langganan:
Postingan (Atom)